Sabtu, 14 Mei 2011

Da tidak akan pernah tau disaat aku melihat matanya ada ribuan air mata yang tersembunyi di balik mata ini
Dia tidak akan pernah tau disaat aku mendengar gelak tawanya,mendengar suaranya ada berbagai jeritan atau ungkapan bahwa aku juga ingin mendengarnya
Dia tidak akan pernah tau bagaimana usahaku mati-matian untuk mwnyembunyikan sesak yang ada di dada di saat tangan nya menjabat tangan ku.

Ribuan air mata,jeritan hati,rasa sesak di dada,itu semua tersembunyi di diri ini.Ingin sekali memperlihatkan betapa aku menyayanginya,betapa aku membutuhkan nya,betapa aku merindukan nya,betapa aku menginginkan nya.Tapi....di sisi lain...posisi kita udah beda.Dia hanya kakak ku,aku menganggap nya seperti itu,tapi entah aku di hadapan nya sebagai apa.Semuanya berjalan seperti biasa,lebih tepatnya berusaha untuk menyikapi dengan biasa saja.

Tidak ada yan mengerti aku,Tidak ada yang mengerti perasaan ku sebenarnya.Karena di saat aku bercerita,aku tidak tau bagaimana harus memulai dan mengakhiri.Aku hanya menceritakan garis besar dari semua permasalahan yang ada.Yang hanya terdengar sepele,tidak terdengar seberat apakah itu permasalahan nya.Aku tidak tau harus bercerita kepada siapa,menangis kepada siapa,memohon kepada siapa,meminta kepada siapa.Aku tidak tau.Aku kehilangan arah.

Tuhan.Hanya dia yang mengerti semua perasaan ku,mengerti semua 'drama' yang berjalan selama ini.Hanya tuhan.Tetapi kenapa dia tidak nampak?Ingin sekali saja,satu jam saja bertemu dengan nya..tanpa aku bercerita pun dia sudah tau kan?Aku tidak perlu menceritakan ulang kembali,dan aku hanya butuh petunjuk nya.

Aku kehilangan arah,aku tidak tau harus bagaimana.Aku merasakan terpojok.Aku merasa ludes,aku merasa tidak mempunyai apa-apa.Dan aku merasa...selama ini aku 'jalan ditempat'.Mencoba untuk maju tetapi ada yang mehalangi,mencoba untuk mundur saja tetapi tidak yakin.Apa yang seharusnya harus aku lakukan disaat aku seperti ini?

Kenapa rasanya begitu sakit?Kenapa rasanya begitu reflek membuat mata ini panas?Kenapa rasanya begitu membuat seraya aku berhenti bernafas?Kenapa rasanya begitu membuat mulutku tidak bisa berkata apapun?Kenapa rasanya begitu membuat degup jantungku yang tadinya cepat langsung berhenti.

Itu semua hanya kiasan,itu semua hanya permajasan nya saja,itu semua hanya sebagai perbandingan saja.Tetapi yang sebenernya?Bahkan aku tidak tau mana yang lebih sakit.

Jangan remehkan tertawaku selama ini.Tertawaku itu bukan tawa yang biasa.Tawa yang aku usahakan untuk keluar dari mulutku.Tawa yang memang selalu aku harapkan muncul agar aku terlihat biasa saja.Tawa yang sebenernya membuat hatiku tambah sesak.

Aku hanya butuh waktu sendiri.Aku tidak tau bagaimana aku bisa seperti ini,tapi aku tidak 100% berubah.Hanya dalam sehari mungkin aku membutuhkan waktu sendiri.Membutuhkan perenungan.Membutuhkan waktu untuk belajar.Belajar mengendalikan emosi.Belajar menerima kenyataan.Ini hidupku.Sudah ada yang mengaturnya,dan aku hanya mengikutinya selayak barang yang hanyut terkena air.

Hanya satu.aku hanya membutuhkan dia.dia.dia.dia.hanya dia.Tidak ada alasan spesial alasan khusus kenapa dia yang aku cari.Tetapi satu....aku mencintainya karena tulus,bukan dari keterpaksaan atau apapun.Aku mencintainya reflek.Aku mencintainya dari awal kita bertemu.Aku mencintainya karena begitu saja.

Always keep you in my heart :'D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar